Kamis, 25 September 2014

Hunting Foto, Cara Belajar Fotografi untuk Pemul

Hunting Foto, Cara Belajar Fotografi untuk PemulaBagi seorang pemula yang belajar fotografi tentu melakukan banyak cara. Mulai dari belajar sendiri melalui praktik langsung atau membaca banyak artikel di internet hingga belajar atau kursus fotografi yang harus ditempuh beberapa bulan. Namun, sebenarnya belajar fotografi bisa dikatakan luas, ada banyak cara mempelajari ilmu yang satu ini, salah satunya adalah dengan seminar yang diadakan oleh beberapa instansi atau mungkin saja forum. Tak hanya seminar banyak juga hunting foto yang diadakan untuk pemula yang ingin belajar fotografi. Nah, kali ini IDS akan memberikan tips untuk kamu yang suka hunting foto. Kira-kira seperti apa sih persiapan sebelum kamu hunting foto untuk belajar fotografi bagi pemula.

1.     Pilih tempat yang unik
Tentu dong kamu ingin hasil fotomu berbeda dengan yang lain? Makanya penting untuk kamu mencari lokasi yang unik agar hasil foto berbeda dengan kebanyakan lainnya. Bahkan jika bisa cari lokasi yang tak terpikirkan oleh fotografer lain saat hunting foto. Jangan lupa, pilih lokasi yang bisa bercerita di foto yang akan kamu bidik. Dengan hunting lokasi kamu jadi tahu objek apa saja yang ada disana sehingga memudahkan kamu untuk proses selanjutnya. Meskipun unik, bukan berarti bisa dilalui oleh orang dengan mudah. Cari lokasi yang tenang sehingga kamu bisa fokus saat belajar. Hindari lokasi yang ramai karena dapat merusak konsentrasi kamu.

2.     Konsep pemotretan
Hunting foto diadakan bisa secara mendadak ataupun dengan rencana terlebih dahulu. Namun, alangkah baiknya jika kamu ketahui dulu konsep apa yang akan kamu ambil nantinya sehingga hasil foto kamu akan lebih tertata. Selain itu dengan adanya konsep akan membuat kamu terlatih dalam menyusun konsep sehingga saat ada klien kamu tak bingung lagi.

3.     Survey Lokasi
Nah, kamu sudah tahu akan hunting foto di mana? Ada beberapa orang yang belajar fotografi di tempat jauh dari lokasi rumahnya. Misalnya kamu berada di Jakarta, kamu ingin hunting foto di daerah Bandung dan tak memungkinkan kamu untuk survey lokasi terlebih dahulu. Namun, akan tetap lebih baik jika kamu survey dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi zaman sekarang. Kamu bisa cukup browsing lokasi mana yang akan kamu datangi. Jika di sebuah taman atau gedung yang memiliki perizinan tentu kamu harus menemukan kontak personnya sehingga kamu bisa tahu bagaimana persyaratan untuk hunting di sana. Dengan tahu kontak, kamu juga jadi tahu tentang fasilitas, biaya sewa tempat, dan sebagainya.

4.     Siapkan peralatan
Selama proses hunting foto ini, apa yang kamu butuhkan? Apakah Cuma kamera atau ada peralatan fotogfari lainnya? Siapkan semua peralatan misalnya lensa, tripod, flash, filter, dan lainnya. Sebelum hunting cek semuanya barang apakah dalam kondisi baik atau tidak. Cek dan bersihkan peralatan dan pastikan bahwa peralatan fotografi yang kamu bawa nantinya akan berguna. Usahakan memakai ransel yang khusus untuk menyimpan kamera atau ransel dengan ukuran sedikit besar dengan jahitan yang kuat sebagai tempat penyimpanan peralatan tempur kamu sebagai seorang fotografer.
Kamu siap untuk hunting foto sendiri atau bersama teman kamu? Jangan lupa untuk menyiapkan satu orang teman yang bisa kamu jadikan model agar fotomu lebih bercerita.


Mengenal Lensa Dan Fungsinya Pada Kamera DSLR

Jika pada kamera saku digital menggunakan lensa permanen, maka kamera DSLR menggunakan lensa yang bisa di lepas pasang dan diganti dengan lensa lain sobat. Jadi cukup dengan satu unit kamera digital bisa mengkoleksi berbagai lensa kamera yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Beberapa jenis lensa yang ada antara lain lensa standar 50 mm, lensa wide 14 mm, lensa fish eye 10,5 mm, atau lensa tele 1000 mm.

Lensa-lensa pada kamera DSLR juga memiliki fungsi yang bermacam-macam sobat. Ada lensa buatan Nikon dengan fasilitas VR atau vibration reduction. Ada juga lensa dengan fasilitas AF atau auto fokus dengan kecepatan ultrasonik buatan Canon.

Contoh di atas adalah lensa buatan pabrik yang satu merk dengan kamera, selain itu masih banyak pabrikan yang membuat lensa dimana mounting lensa tersebut disesuaikan dengan mounting berbagai kamera. Lensa 3rd party tersebut antara lain lensa Sigma, Tokina, Tamron, Carl Zeis, dan Sony.

Sobat, dengan beragamnya pilihan lensa ini, kamera DSLR dapat dipakai untuk memotret berbagai kegiatatan dengan jangkauan yang beragam. Seorang fotografer event olahraga misalnya, dengan satu body kamera mereka dapat membawa berbagai jenis lensa dari yang mempunyai rentang focal lebar sampai yang dapat memotret sudut sempit seperti lensa tele, tentu hal ini akan memberikan hasil yang maksimal untuk setiap jepretannya.

Selasa, 09 September 2014

Jenis- jenis kamera

Jenis jenis kamera Berdasarkan Media Penangkap Media
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Kamera Film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi popular karena keserbagunan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
  • Jenis-jenis film berdasarkan ukuran:
  1. Small format (35mm)
  2. Medium format (100-120mm)
  3. Large Format
  • Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
  1. Film hitam putih
  2. Film warna
  3. Film positif
  4. Film negative
  5. Film daylight
  6. Film tungsten
  7. Film infra merah (sensitive terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Kamera Polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
Kamera Digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinnya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang dibelakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai tanda penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory.
Macam Kamera Berdasarkan Mekanisme Kerja
Kamera Single Lens
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derjat dibelakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan ditangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.Kamera instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.
Kamera Instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.
Macam Kamera Berdasarkan Teknologi Viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografi ahli biasanya akan lebih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambar tepat seperti apa yang akan tercetak.
Kamera Saku
Jenis yang paling popular digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan cahaya yang melewati lensa langsung membakar kedium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembiddik (viewfinder) dengan lensa.
Kamera TLR
Kelemahan kamera potret diperbaiki oleh kamera TLR (Twin Lens Reflect). Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lens dibawahnya. Namun tetap ada kedalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.
Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect)
Pada kamera ini, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai kehendak. Dudukan lensa pada bodi kamera berbeda benda tergantung merek kamera, mulai dari lensa wide (sudut lebar), tele(jarak jauh) dan lensa normal (standar 50mm), tersedia pula lensa zoom dengan panjang lens bervariasi.

Kamis, 28 Agustus 2014

multimedia

sekarang ini lagi diberi tugas buat video clip untuk pelajaran multimedia